Tuesday, July 31, 2012

Pagelaran Senibudaya Desa Teranak 4 Agustus s/d 25 Agustus 2012

Pemaparan ketua PLD jabodebabek kepada kepala desa Laikit Matungkas Dimembe dan tua tua kampung terkait acara 

Stelah rapat melihat ikan yang ada dikolam

suasana rapat di restoran sebrang rumah kepala desa Dimembe

pendahuluan rapat bincang ringan sebelum makan siang

ketua PLD sementara memaparkan maksud dan tujuan kegiatan

penjelasan tentang senibudaya yang harus dikembangkan

semua peserta setuju dengan gagasan PLD jabodebabek

sebelum bubar, melihat ikan yang sementara diberi makan

PAGELARAN SENIBUDAYA DESA TERANAK
LAIKIT DIMEMBE MATUNGKAS
LATAR BELAKANG
Desa Laikit dan Dimembe adalah dua desa yang  berawal dari desa yang sama serta desa Matungkas adalah desa teranak dan berada di wilayah Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa utara  Propinsi Sulawesi Utara. Yang termasuk dalam rumpun sub etnis Tonsea.
Kedua desa Laikit Matungkas memiliki akar yang sama, yaitu perkampungan yang dibentuk oleh dua bersaudara yaitu Opo Ngangi dan Opo Doodoh yang bersama dengan tim kerja masing masing sesuai keahliannya dalam membuka lahan baru sebagai tempat tinggal berpindah dari daerah asal di Kumelembuai, dan atau Kema yang merupakan titik awal perluasan wilayah anak suku Tonsea. Dari sudut geografis, kedua desa ini menjadi ekslusif dengan posisinya berada di kaki gunung Klabat, dan jarak perkampungan dengan Sukur, Tetey, Tatelu, dibatasi dengan Ladang dan sawah yang jaraknya lebih dari 2km. Kenyataan lain masih dapat dilihat bahwa kedua desa ini masih  dihuni oleh orang-orang yang bertalian darah satu dengan yang lainnya. Pertambahan jumlah penduduk di desa Laikit dan aturan pemerintah ditingkat atas membuat pemekaran wilayah desa harus dilaksanakan dan efektif pada tahun 1981 dengan nama desa Laikit dan desa Laikit II yang selanjutnya diubah menjadi desa Dimembe, Dimembe memiliki arti melewati batas wilayah, namun ada juga yang menyatakan sebagai arti merelakan (dimeme).
Seiring waktu dengan berbagai kemajuan dan polaperilaku warga yang dinamis  maka perubahan jaman serta teknologi berdampak pada pola kehidupan masyarakat yang saat ini cenderung meninggalkan bahkan melupakan adat kebiasaan yang seharusnya senantiasa dipertahankan bahkan dilestarikan ditanah Laikit Matungkas Dimembe tersebut.
TUJUAN
Pelaksanaan kegiatan Patuarian Laikit Dimembe di kampung halaman diharapkan terutama mampu menjadi perekat dalam interaksi sesama warga desa Laikit dan desa DImembe dan desa Matungkas yang notabene sesama saudara dalam  interaksi positif dan dinamis sehingga menjadi semakin eksis dalam seni dan budaya sekaligus peningkatan rasa memiliki diantara warga ditiga  desa tersebut, serta peningkatan upaya pelestarian budaya yang kini semakin tergerus oleh pengaruh globalisasi dan modernisasi dalam segala hal. Dan terutama langkah langkah antisipatif perubahan yang akan berdampak akibat pembangunan dan daerah sekitar dan daerah induk seperti Kabupaten Minahasa Utara, Manado, Propinsi Sulawesi Utara yang berimbas secara strategis pada desa kita tercinta.
Tujuan riil yang ingin dicapai adalah:
1.      Terpeliharanya tali persaudaraan yg dilandaskan pada akar budaya yang kokoh.
2.      Generasi muda mengetahui akar sejarah ketiga desa yang merupakan desa teranak.
3.      Membangkitkan rasa kepedulian kepada seluruh masyarakat dalam hal melestarikan senibudaya dan kebiasaan kebiasaan yang baik . sebagai pada tataran leluhur dan dapat
4.      Menempatkan tanah leluhur yang notabene merupakan hak prerogative setiap ahli waris untuk dalam hal memindahtangankan hak waris tanah leluhur melalui prosedur yang akan dibuat oleh Lembaga Adat
5.      Menjadi motor pengembangan pariwisata dalam hal senibudaya di Tonsea dan Minahasa dan Sulawesi Utara.
6.      Penataan tempat tinggal dengan pemberian nama nama opo pendiri kampung di jalan jalan desa.
7.      Memberdayakan orang-orang tua terutama tokoh masyarakat dalam kelembagaan adat sehingga nilai nilai interaksi social yang baik dizaman dahulu dapat terus dipertahankan.
8.      Memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat yang merantau untuk dapat bersama sama memperkenalkan senibudaya dan kebiasaan baik dari daerah asal kepada keturunannya yang tidak lahir dan tumbuh berkembang didesa teranak. Dengan terbentuknya silsilah keluarga dengan pohon keluarga (stamboom) yang ada dan dilengkapi oleh pemerintah setempat.
9.      Memberikan wadah dan pemikiran luas dan visioner kemasa depan bagi pemerintah setempat dalam menyikapi perubahan era globalisasi dan modernisasi tanpa harus menyisihkan senibudaya yang baik.
KERANGKA WAKTU GIAT/ TIME LINE PELAKSANAAN GIAT
Untuk melaksakan kegiatan ini, dibutuhkan ketersedian waktu yang cukup dan tepat dengan perencanaan sebagai berikut :

·    24 Juli s/d 27 Juli                      :           Koordinasi awal dan Sosialisasi rangkaian kegiatan kepada tiga kepada desa dan personal panitia yang akan berpartisipasi melaksanakan kegiatan
·   28 Juli                                         :           Pemaparan seluruh rangkaian kegiatan Pagelaran Senibudaya kepada Kepala desa Laikit, Dimembe, Matungkas, wakil tua tua kampung dan tim panitia pelaksana lapangan.

·    29 , 30 Juli                                 :           Pemaparan kepada Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara  dan Sosialisasi kepada aparat ke 3 desa

·   31 Juli                                         :           Kelengkapan administrasi untuk pelaksanaan kegiatan PLD kepada Ke 3 Desa , Kecamatan dan Kabupaten cq. Dinas Pariwisata Budaya.

·   1,2,Agustus                                 :           Kelengkapan Surat menyurat panitia pelaksana didesa  kepada pihak terkait.

·   3. Agustus                                   :           Pertemuan teknis kepala jaga 3 desa dan panitia pelaksana giat.

·    4 Agustus                                   :           Sosialisasi Publikasi Acara Giat

·    5 Agustus                                   :           Pembukaan Rangkaian Acara

·   5/d 24 Agusutus                         :           Pelaksanaan giat olaraga dan seni serta budaya sesuai pembagian tata laksana giat di 3 Desa. Dengan pembagian sebagai berikut: Dimembe (Budaya), Laikit (Seni), Matungkas (Olaraga)

5 Agt                :           Dansa (penyisihan)
6 s/d 13 Agt     :           Futsal
7 s/d 14 Agt     :           Bola Voli
8 s/d 15 Agt     :          


·   Penggalangan dana untuk acara Pagelaran senibudaya kampung teranak.
·   19 Agustus                                  :           Pertandingan Remi 13
·   22 Agustus                                  :           Dialog Patuarian
·   25 Agustus                                  :           Pagelaran senibudaya kampung teranak.



JENIS KEGIATAN DAN TEKNIS PELAKSANAAN
1.      Pagelaran Seni Budaya Kampung Teranak. (BUDAYA)
Kegiatan ini merupakan puncak rangkaian acara. Yang akan dilaksanakan Sabtu, 25 Agustus 2012 dengan mata acara sebagai berikut :

08.30 – 09.30        :           Lari 5000m
09.30 – 10.30        :           Festival Tari Kabasaran
10,30 – 11.00        :           Persiapan acara puncak
11.00 – 11.05        :           laporan kegiatan oleh ketua panitia pelaksana
11.05 – 11.45        :           Pentas Senibudaya Kampung Teranak.
Berkisah tentang perjalanan hidup seorang Tonsea yang menampilkan gambaran adat istiadat yang tinggal dan hidup dalam individu yang tinggal di ke 3 desa. dengan contoh yg ditampilkan :
·                     9 tonaas membuka lahan dgn keahliannya,
·                     Proses Kelahiran dan perilaku kehidupan balita
·                     Proses pembentukan karakter remaja sebagai perkembangan diri pada anak Tonsea.
·                     Proses mematangkan hidup dalam diri manusia Tonsea kea rah dewasa serta pemenuhan kebutuhan pokok sandang, pangan, papan, dan aktualisasi diri. Nae rumah baru sebagai lambing kesiapan menjadi desawa.
·                     Proses kehidupan dalam rangkaian hidup dengan pemenuhan kebutuhan pangan yang ditandai dengan ‘kandoan’
·                     Kisah Kandoan yang memiliki nilai tinggi dalam hubungan anak dan orang tua.
·                     Proses adat dalam acara-acara kedukaan.

11.45 – 11.50        :           Sambutan Bupati Minahasa Utara
11.50 – 12.00        :           Sambutan Gubernur Sulawesi Utara
12.00 – 13.00        :           Santap Siang Bersama dalam suasana tradisional dan bersama-sama antara rakyat kampung  teranak dengan aparat pemerintah ( Mapalus yang dilaksanakan secara serentak menggunakan meja panjang)
Hiburan: Kolintang dengan nuansa lagu lagu daerah Minahasa

2.      Dialog Patuarian  (BUDAYA)
Dialog Patuarian atau temuwicara dilaksanakan oleh, dari dan untuk seluruh masyarakat desa teranak dan Tonsea serta Minahasa dan propinsi Sulawesi Utara, yang merupakan keluarga besar dan dilaksanakan dalam kerangka antisipatif perkembangan jaman serta melestarikan budaya yang baik dan menstimulasi generasi penerus untuk ikut serta secara aktif bersama tokoh tokoh masyarakat dan pemerintah dalam mempertahankan sosiographis dan kultur homogen dari desa Laikit  Dimembe Matungkas.
Beberapa contoh criteria atau  bahasan dalam kegiatan ini adalah:
·         Menyusun Lembaga Budaya atau Dewan adat yang berfungsi sebagai penjaga kelestarian budaya serta perilaku dan interaksi antar manusia yang tinggal didesa Laikit Dimembe.
·         Menyusun pohon keluarga/ silsilah yang akan memperlihatkan keterkaitan satu dengan yang lain, serta menumbuhkan rasa kebersamaan dan pernyataan bahwa kedua desa adalah hegemony dan desa teranak.
·         Pemaparan tentang kelengkapan daftar penasehat patuarian Laikit Dimembe dengan menempatkan kepala desa Laikit dan Dimembe (Jabatan) sebagai penasehat Patuarian Laikit Dimembe.
·         Langkah langkah antisipasi jangka menengah dan panjang terkait social ekonomi tourism di Laikit Dimembe 10 tahun kedepan?
·         Melestarikan nama-nama opo yang mendirikan desa Laikit pada dengan memberikan nama nama jalan/ lorong dimaksud. (terkait jalan raya utama sebagai jalan raya propinsi, dikonsolidasikan dengan pihak dinas PU propinsi untuk terkait pemberian nama tersebut)

3.      Pertandingan Remi Yoker/Remi 13 (OLARAGA)
Kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Perkumpulan Patuarian ne Laikit Dimembe di Jakarta dan Paimpuluan ne Tonsea, dan bertujuan untuk memberikan wadah alternative dan preventif dari stigma negative yang selama ini telah berlaku di tanah Minahasa menjadi media prestasi.
Kriteria umum:
·         Peserta pria/wanita perorangan mewakili Jaga
·         Uang pendaftaran Rp.10.000 tiap peserta. (uang pendaftaran yang terkumpul akan menjadi hadiah pemenang I dan II dan III. Dengan sistim prosentase 50%, 30% 20%)
·         Setiap Jaga hanya mengirimkan 1 Tim terdiri dari 4 orang pria atau wanita
·         Sistim gugur dengan ketentuan lainnya berlaku dan akan diinformasikan pada saat pertemuan teknis.
·         Giat akan diadakan pada 19 Agustus 2012
·         Juara I,II,III akan mendapat hadiah + piala + piagam

4.      Lari 5000m (OLARAGA)
Sebagai sarana mencari tunas baru prestasi dalam cabang olaraga atletik dan menjadi ajang hiburan bagi masyrakat.
Kriteria umum:
·         Dilaksanakan pada Sabtu 25 Agustus 2012, start pukul 08.00
·         Setiap Jaga dapat mengirimkan 3 orang pelari.
·         Setiap peserta menggunakan nomor dada yang disediakan panitia.
·         Hadiah disediakan untuk Juara I ; Piala + Rp.200.000, II; piala + Rp.100.000, III:Piala + Rp.50.000

5.      LOMBA KEBERSIHAN ANTAR JAGA (BUDAYA)
Sebagai cermin dari budaya dan keasrian dan keindahan lingkungan tempat tinggal dan Jaga serta desa.
Kriteria Penilaian :
·         Kebersihan dan kerapian rumah dan tempat tinggal dalam Jaga. (ketersediaan tempat sampah dan fasilitas MCK dilingkungan Jaga
·         Keindahan dan estetika taman/ penghijauan di lingkungan kampung.
·         Kekompakan dan antusiasme partisipasi warga Jaga dalam mengikuti lomba.
·         Kreasi dan kreatifitas warga dalam menambah nilai tambah atau daya tarik juri.
·         Hadiah  I : piala dan Rp. 500.000, II : Piala & Rp.400.00 III : Piala & Rp.300,000.

6.      TARI KABASARAN ANTAR JAGA (SENI BUDAYA)
Kriteria Penilaian :
·         Atribut dan asesoris peserta
·         Ragam perintah dan atraksi
·          

7.      LOMBA DANSA VERSI MINAHASA
Lomba Dansa atau “Badangsa" adalah kebiasaan yang telah melekat menjadi atribut sosial bagi masyarakat Minahasa. Dansa menjadi suatu bentuk kegiatan yang mengandung nilai-nilai sportifitas, sopan-santun, dan pergaulan yang sehat yang menjadi tradisi. Hingga Saat ini, dalam beberapa pesta pernikahan, atau ucapan syukur, atau puncak perayaan hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus. ketentuan :
·         Laki-laki memakai jas, harus bersepatu.
·         Setiap Jaga dapat mengirimkan 2 pasang peserta
·         Setiap peserta menggunakan domor undian yang diletakkan ditempat yang dapat dilihat oleh para juri.
·         Perempuan harus menggunakan busana yang sopan dan pantas dalam acara dansa.
·         Keputusan Juri mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
·         Lomba Kategori Umum.
·         Hadiah  I : piala dan Rp. 300.000, II : Piala & Rp.150.00 III : Piala & Rp.75,000. Gerakan mengikuti irama musik, dengan pola tari yang dikenal seperti chacha dan waltz dan dll, dengan mengikuti garis yang telah ditentukan berbentuk bulat dan tidak melewati batas garis baik sisi dalam maupun garis sisi luar.
·         Ketentuan lebih lanjut akan disampaikan pada saat lomba

8.      PERTANDINGAN BOLA VOLI (OLARAGA)
·         Tiap jaga dapat mengirimkan tim berjumlah  8 orang pemain.
·         2 Kategori : Pria dan Wanita
·         Sistim gugur dan menggunakan 2 winning game dengan  scoring 25 point setiap game.
·         Ketentuan lain akan dijelaskan pada saat teknikal meeting
·         Hadiah  I : piala dan Rp. 600.000, II : Piala & Rp.300.000 III : Piala & Rp.150,000.


9.      LOMBA PALKAT  (BUDAYA)
·         Materi disiapkan sendiri dengan pokok pengumuman minimal 5 hal terkait adat istiadat yang seharusnya dilaksanakan namun dilanggar oleh masyarakat.
·         Hadiah  I : piala dan Rp. 150.000, II : Piala & Rp.100.000 III : Piala & Rp.75,000.

10.  LOMBA FUTSAL (OLARAGA)
·         Materi disiapkan sendiri dengan pokok pengumuman minimal 5 hal terkait adat istiadat yang seharusnya dilaksanakan namun dilanggar oleh masyarakat.
·         Hadiah  I : piala dan Rp. 150.000, II : Piala & Rp.100.000 III : Piala & Rp.75,000.

KEPANITIAN
Untuk melaksanakan kegiatan ini tentunya dibutuhkan tim kerja yang solid dengan mengedepankan semangat MAPALUS yang menjadi nilai luhur persaudaraan dan ikatan kekeluargaan didesa LAIKIT DIMEMBE  MATUNGKAS dan PATUARIAN NE LAIKIT DIMEMBE selaku pengarah, dengan struktur sebagai berikut :
PEMBINA                                                         :           Jorry S. Koloay
                                                                                    Sompie Singal
                                                                                    Gerardus Rarun
                                                                                    Vonny Pontoh Wullur
                                                                                    Lucky Kiolol
                                                                                    Junius Dumais
                                                                                    Theodora Luntungan
                                                                                    Laurens Ngangi
                                                                                   
Penasehat                                                       :           Hukum Tua desa Laikit
                                                                                    Hukum Tua desa Matungkas
                                                                                    Hukum Tua desa Dimembe
                                                                                    Edwin Ombuh
                                                                                    Herman Wullur
                                                                                    Herman Ngangi

Tim Pengarah                                                 :           Felix Luntungan
Ketua                                                               :           Berty Ngangi
Wakil Ketua                                                     :           Simon Koloay
Wakil Ketua II                                                  :           Vendy Wagiu
Ketua Pelaksana Lapangan                             :           Julian Namangge
Koordinator kegiatan Seni                              :           Soleman Mantiri
Koordinator Kegiatan Olaraga                       :           Paulus Manua
Koordinator Kegiatan Budaya                         :           Maxi Ngangi
Sekretaris                                                        :           Nevita Tuegeh
Bendahara                                                      :           Reyni Longdong
Koordinator Umum                                         :           Julian Namangge
Koordinator HUMAS/PUBLIKASI                     :           Doan Tagah
                                                                                    Alex Doodoh,
Koordinator Perlengkapan                              :           Hanny Tuerah
                                                                                    Johanis Luntungan
Koordinator Akomodasi transportasi              :           Fanny Damopoli
Koordinator Keamanan                                   :           KAJAPOL Laikit,
                                                                           KAJAPOL-Matungkas .
                                                                           KAJAPOL Dimembe
Koordinator Komsumsi                                   :           Meyti Manua,
                                                                                    Della Luntungan,
                                                                                    Norma Walangitan,
                                                                                    Agustin Koloay.
                                                                                    Dintje Kaligis

Koordinator Komsumsi Panitia                                   Meity Dumais
                                                                                    Mintje Mantiri
                                                                                    Yenni Wullur
Penata Giat                                                    
Pagelaran Senibudaya Desa Teranak             :           Marcel Ngangi
                                                                                   
                                                                                   

Dialog Patuarian                                             :           Laurens Ngangi
                                                                                    Ik Wullur
                                                                                    Sam Wantania
                                                                                    Paul Ngangi
                                                                                    Soleman Luntungan

Lari 5000m                                                      :           Decky Tawas
                                                                                    Adrianus Koloay
                                                                                    Lepinus Toka

Lomba Kebersihan                                          :           Deitje Sengkeh
                                                                                    Yosepha Koloay
                                                                                    Itha Nelwan

Tarian Kabasaran                                            :           Agus Koloay
                                                                                    Jemmy Tangkilisan
                                                                                    Novi Tombokan

Lomba Dansa                                                  :           Onesimus Rarun
                                                                                    David Rarun
                                                                                    Kova Mongan

Bola Voli                                                          :           Yohana Pinontoan
                                                                                    Merry Rotty
                                                                                    Silvianus Manua

Palkat                                                              :           Habel Koloay
                                                                                    Fransiscus Koloay
                                                                                    Abel Koloay

Futsal                                                               :           Melky Sagrat
                                                                                    Ronald Kaawoan
                                                                                    Zoosky Kiolol

RemiXIII                                                           :           Welly Sambuaga
                                                                                    Frans Wagiu
                                                                                    Denny Kiolol



ANGGARAN
Pembiayaan pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut:
A.       
1.      Pembukaan                       :           Rp.2.600.000
2.      Hadiah Uang                     :          
3.      Piala                                  :
4.      Komsumsi Dialog              :
5.      Spanduk                             :
6.      Banner                              :
7.      Backdrop                           :
8.      Soundsystem                     :
9.      Tenda                                :
10.   
11.   
B.      Pagelaran Seni Budaya              :
C. SUMBER DANA
Sumber pendanaan adalah dari partisipasi keluarga besar Patuarian ne Laikit Dimembe Jabodebabek  untuk giat lomba sedangkan sumber dana festival senibudaya berasal dari partisipasi semua pihak yang bersimpati dalam hal senibudaya dan donatur lainnya.

PENUTUP
Acara ini dapat sukses dilaksanakan Jika segenap masyarakat dan aparat di desa Laikit , desa Dimembe dan desa Matungkas dapat totalitas dalam komitmen satu akar dalam ikatan persaudaraan
Tentunya Besar Harapan agar Kegiatan sejenis dapat terus dilangsungkan, serta memberikan efek positif bagi kebersamaan saudara saudara yang ada di ketiga kampung.
Kelemahan dan kekurangan dalam persiapan dan proposal pelaksanaan ini tentunya menjadi perhatian dari panitia untuk menerima saran dan masukan dari berbagai pihak.
“Pakatuan wo Pakalawiden”
Jakarta Juli  2012
Panitia Pelaksana Giat

Berty Ngangi                                                                                                  Nevita Tuegeh
Ketua                                                                                                               sekretaris



                                                Mengetahui :






Kepala Desa Laikit                 Kepala Desa Matungkas                 Kepala Desa Dimembe
Paulus Sundalangi                   Adeleida Sengkeh                            Johanis Tuwaidan